PERANAN
SERANGGA BAGI KEHIDUPAN MANUSIA
22 Nop.2011Ilmu yang mempelajari serangga disebut entomologi
22 Nop.2011Ilmu yang mempelajari serangga disebut entomologi
}
Entomologi
berasal dari kata entomos (potonganan/irisan) dan logos (ilmu)
}
Entomologi
pertanian adalah ilmu yang mempelajari serangga yang ada hubungannya dengan
pertanian.
}
Dari
sekian banyak spesies hewan yang ada di permukaan bumi ternyata ¾ bagian adalah
serangga.
}
Serangga
terdiri atas beberapa ordo (bangsa) antara lain bangsa kumbang (ordo
coleoptera), bangsa kupu-kupu (ordo lepidoptera), bangsa belalang (ordo
orthoptera), bangsa tabuhan (ordo hymenoptera) dan bangsa kepik (ordo
hemiptera).
}
Peranan
serangga bagi kehidupan manusia ada dua, yaitu peranan yang menguntungkan dan
peranan yang merugikan
}
Peranan
yang mengutungkan antara lain :
}
a.
Serangga sebagai penyerbuk tanaman
}
b.
Sebagai penghasil produk (seperti : madu, lilin, sutra, bahan lac dll)
}
c.
Serangga yang bersifat entomofagus (predator dan parasitoid)
}
Serangga yang merugikan :
- Serangga perusak tanaman di lapangan, baik buah, daun, ranting, cabang, akar maupun bunga.
- Serangga perusak produk dalam simpanan (hama gudang)
- Serangga sebagai vektor penyakit tanaman, hewan maupun manusia.
ANATOMI LUAR
SERANGGA
}
Dalam
mempelajari morfologi dan anatomi serangga, beberapa istilah berikut sering digunakan
untuk menunjukkan arah atau bagian tertentu dari tubuh serangga :
}
1.
Anterior : mengarah atau berhubungan dengan bagian depan atau kepala serangga
}
2.
Posterior : Mengarah atau berhubungan dengan bagian belakang atau ujung abdomen
serangga
}
3.
Dorsal : mengarah atau berhubungan dengan bagian atas tubuh atau punggung
serangga
}
4.
Ventral : Mengarah atau berhubungan dengan bagian bawah tubuh atau perut
serangga
}
5.
Lateral : Mengarah atau berhubungan dengan sisi tubuh serangga
}
6.
Mesal : Mengarah atau berhubungan dengan bagian tengah tubuh serangga.
STRUKTUR TUBUH
SERANGGA
}
serangga
tergolong dalam filum Arthropoda (yunani : Arthos = sendi/ruas; podos:
kaki/tungkai), sub filum Mandibulata, Kelas Insekta.
}
Ruas-ruas
yang membagun tubuh serangga terdiri atas 3 bagian, yaitu : Kepala (Caput),
dada (thorax), dan perut (abdomen
}
Pada
kepala terdapat alat-alat untuk memasukkan makanan atau alat mulut, mata
majemuk (mata faset), mata tunggal (oselli) yang beberapa serangga tidak
memilikinya, serta sepasang antena
}
Thoraks
terdiri atas tiga ruas, yang berturut-turut sari depan ke belakang : protoraks,
mesatoraks, dan metatoraks.
}
Sayap
apabila ada terdapat pada mesotoraks dan metatoraks (jika sayap dua pasang) dan
pada mesotoraks (jika sayap satu pasang).
}
Abdomen
merupakan bagian tubuh yang hanya sedikit mengalami perubahan, dan antara lain
berisi alat pencernaan.
}
Sesungguhnya
tubuh serangga tidak kurang dari 20 ruas, enam ruas terkonsolidasi membentuk
kepala, tiga ruas membentuk toraks, dan 11 ruas membentuk abdomen.
}
Tidak
seperti vertebrata, serangga tidak memiliki kerangka dalam, oleh karena itu
tubuh serangga ditopang oleh pengerasan dinding tubuh yang berfungsi sebagai
kerangka luar (= eksoskleton).
}
Proses
pengerasan dinding tubuh tersebut disebut sklerotisasi.
}
Dinding
tubuh atau kulit serangga disebut integumen.
}
Integumen
terdiri atas : satu lapis epidermis (yang dapat menghasilkan lapisan luar yang
keras), selaput membran (= membran) dasar
dan kutikula.
}
Kutikula
mungkin lunak dan lemas, akan tetapi biasanya mengalami sklerotisasi dan
membentuk struktur menyerupai pelat yang dinamakan sklerit.
}
Suatu
garis atau daerah sempit antar sklerit disebut satura atau gurat.
}
Karena
komponen integumen seperti itu, menyebabkan serangga tidak menjadi besar.
}
Pertumbuhan
serangga memerlukan pembaharuan dan penanggalan kulit lama secara periodik.
}
Penggantian
kulit serangga disebut molting dan proses penggantian kulit tersebut disebut
ekdisis.
KEPALA
}
Bentuk
umum kepala serangga berupa struktur seperti kotak.
}
Pada
kepala terdapat alat mulut, antena, mata majemuk dan mata tunggal (osellus).
}
Permukaan
belakang kepala serangga sebagian besar berupa lubang (foramen magnum atau
foramen oksipitale).
}
Melalui
lubang ini berjalan urat saraf ventral, trakea, sistem saluran pencernaan, urat
daging, dan kadang-kadang saluran dorsal.
Posisi kepala
serangga berdasarkan letak arah mulut dapat dibedakan sbb:
}
1.Hypognatus
(vertikal), apabila bagian dari mulut mengarah ke bawah dan segmen-segmen
kepala dalam posisi yang sama dengan tungkai. Contoh : belalang, valanga
nigricornis (ordo : orthoptera)
}
2.
Prognatus (horisontal), apabila bagian dari alat mulut mengarah ke depan dan
biasanya serangga ini aktif mengejar mangsa. Contoh : Coccinela arcuta (ordo
coleoptera)
}
3.
Opistognatus (oblique), apabila bagian dari alat mulut mengarah ke belakang dan
terletak di antara sela-sela pasangan tungkai. Contoh : walangsangit,
Leptocorixa acuta (ordo hemiptera).
}
Pada
kepala terdapat dua organ penerima rangsangan yang tampak terlihat, yaitu mata
majemuk dan antena.
}
Mata
majemuk terdiri atas unit-unit yang lebih kecil yang disebut faset atau
ommatidia.
}
Mata
majemuk terdiri atas unit-unit yang lebih kecil yang disebut faset atau
ommatidia.
}
Faset
merupakan lensa yang berfungsi membentuk bayangan .
}
Selain
mata majemuk, serangga juga memiliki mata tunggal (osellus; tunggal : oseli)
yang jumlahnya satu-tiga buah
}
Mata
tunggal ini tidak dapat membentuk bayangan tetapi dapat mengetahui intensitas
cahaya.
3.2.1. Struktur Kerangka Kepala
}
Pada
belalang, struktur kepala nampak jelas (5A dan 5 B).
}
Bagian-bagian
serangga yang mengalami pengerasan disebut sklerit.
}
Sklerit-sklerit
ini dipisahkan satu dengan yang lainnya oleh sutura
}
Frons
(dahi) merupakan sklerit yang relatif besar dan terletak pada bagian depan
kepala.
}
Frons
ini terentang mulai dari sutura frontal sampai sutura frontoklipeal atau sutura
epistomal.
}
Di
bawah sutura epistomal tersebut terdapat klipeus.
}
Pada
bagian bawah klipeus terdapat labrum (bibir atas) yang dapat digerakan.
}
Gena
(pipi) terletak pada kedua sisi frons, di bawah mata majemuk.
3.2.2. Antena
}
Serangga
mempunyai sepasang antene yang terletak
pada kepala dan biasanya tampak seperti “benang memanjang”.
}
Antene
merupakan organ penerima rangsang, seperti bau, rasa, raba dan panas.
}
Antena
serangga terdiiri atas 3 ruas
}
Ruas
dasar dinamakan scape
}
Ruas
kedua dinamakan pedicel
}
Dan
ruas berikutnya secara keseluruhan dinamakan flegella (tunggal flagellum)
Mata
}
Serangga
dewasa memiliki dua jenis mata, yaitu : mata tunggal dan mata majemuk
}
Mata
tunggal dinamakan osellus (jamak oselli)
}
Mata
tunggal dapat ditemui pada larva, nimfa, maupun pada serangga dewasa
}
Mata
majemuk dijumpai pada serangga dewasa dan biasanya berjumlah sepasang dengan
letak pada masing-masing sisi kepala dan posisinya sedikit menonjol keluar
sehingga mata majemuk ini mampu semua pandangan dari berbagai arah.
}
Mata
majemuk atau mata faset terdiri atas sejumlah (bahkan ribuan) satuan individual
yang disebut ommatidia.
}
Kornea
: bagian kutikula yang bening berbentuk lensa segi enam, cembung di bagian luar
dan membentuk faset-faset mata
}
Lapisan
korneagen : terdiri atas dua sel yang terletak di bagian bawah kornea. Dapat
tidak ada dan merupakan bagian dari lapisan epidermis.
}
Sel kerucut : empat sel berkelompok dan
terdapat di bawah lapisan korneagen, dapat membentuk kerucut kristal yang
terletak di bawah kornea pada mata yang tidak mempunyai lapisan korneagen.
ALAT MULUT
SERANGGA
Alat Mulut
}
Serangga
berhasil menyesuaikan diri pada hampir semua jenis lingkungan, yang dicapai
dengan sejumlah modifikasi bagian-bagian tubuhnya.
}
Salah
satu modifikasi tersebut berkaitan dengan alat mulutnya.
}
Jenis
alat mulut serangga menentukan jenis makanan dan macam kerusakan yang ditimbulkannya.
Bagian-bagian
alat mulut serangga secara umum terdiri atas;
sebuah labrum,
sepasang mandibel, sepasang maksila dan sebuah
Iabium serta
hipofaring
}
}
Alat
mulut menggigit mengunyah dicirikan oleh adanya mandibel yang berfungsi
untuk menggigit atau memotong bahan
makanan dan bersama-sama
dengan bagian lain digunakan untuk mengunyah makanan.
}
Tipe
mulut ini disebut juga tipe mandibulata.
}
Tipe
mulut menggigit-mengunyah ini merupakan bentuk primitif alat mulut serangga dan
terdapat pada serangga dewasa dari ordo Thysanura, Orthoptera, Dermaptera,
Psocoptera, Odonata, Plecoptera, Isoptera, Neuroptera, Mecoptera, Tricoptera
dan Mallophaga serta pada larva berbagai jenis serangga.
}
Bagian
alat mulut serangga menggigit mengunyah seperti pada jangkrik.
}
Labrum
(Gambar 14E) atau bibir atas, adalah gelambir yang lebar yang terletak di bawah klipeus pada sisi
anterior kepala di depan bagian-bagian alat mulut lain.
}
Labrum
dapat digerakkan dan digunakan untuk membantu memegang dan memasukkan makanan
ke dalam rahang.
}
Pada
sisi dalam,labrum terdapat daerah yang membengkak yang dinamakan epifaring.
}
Mandibel
(Gambar l4D) adalah rahang yang jumlahnya sepasang, sangat bersklerotisasi, dan
tidak beruas.
}
Mandibel
ini terletak tepat dibelakang
labrum.
}
Pangkal
mandibel berbentuk segitiga
dan secara bertahap memipih ke arah luar.
}
Pada
bidang untuk menggigit ada daerah insisor (gigi seri) dan daerah molar
(geraham).
}
Mandibel-mandibel
dari serangga pengunyah agak bervariasi strukturya.
}
Pada
beberapa serangga (termasuk jangkrik) mempunyai dua macam gerigi pemotong dan
penggerus, sedangkan pada serangga lainnya
}
(seperti
pada kumbang pemangsa) mandibelnya panjang dan berbentuk sabit.
}
Maksila
(Gambar l4A) adalah struktur yang berpasangan, dan terletak di belakang mandibel dan digunakan untuk
memegang dan mengunyah
makanan.
}
Maksila
terdiri dari beberapa bagian berikut:
}
1. Kardo, pangkal maksila yang berbentuk
segitiga, tempat maksila
melekat pada kepala.
}
2.
Stipes, adalah ruas kedua.
}
3.
Palpifer, adalah gelambir stipes tempat timbulnya palpus.
}
4.
Lasinia (struktur yang memanjang seperti geraham) dan galea (struktur seperti
gelambir) adalah dua juluran yang keluar pada ujung stipes.
}
5.
Palpus maksila, adalah bagian yang berfrrngsi sebagai organ perasa.
Labium (Gambar
14C) terletak pada bagian belakang alat mulut dan membentuk bibir bawah.
Labium terbentuk dari sepasang embelan yang bersatu.
}
Labium
terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut:
}
l.
Submentum, lempeng lebar dengan lengan memanjang.
}
2.
Mentum, melekat pada tepi ujung dari tepi submentum dan pada tiap sisinya
terdapat palpus beruas tiga
}
3.
Ligula, bagian ujung labium yang terdiri dari dua cuping dan pipih, yaitu
paraglosa dan dua cuping kecil di bagian tengah yaitu glosa
}
Bila
mandibel dan maksila pada satu sisi dari sebuah spesimen diambil, hipofaring
(hy) (Gambar l4B) menjadi terlihat.
}
Hipofaring
adalah struktur serupa lidah yang pendek dan terletak tepat di muka atau di atas labium di antara maksila.
}
Antara
hipofaring, mandibel dan
}
labrim
terletak rongga makanan praoral, yaitu sibarium yang menuju sepanjang bagian
dorsal mulut.
}
Tipe
mulut kombinasi. Alat mulut tipe ini memiliki mandibel untuk
}
menggigit
bahan padat dengan maksila dan labium yang dimodifikasi
}
untuk
mengisap dan atau menjilat cairan. Lebah dewasa (ordo Hymenoptera)
}
memiliki
alat mulut tipe ini. Pada mulut lebah terdapat
}
glosa
yang berperan amat penting dalam pengambilan makanan
}
(Gambar
l5).
}
Tipe
mulut haustelata, memiliki bagian alat mulut yang memanjang dan berbentuk seperti jarum yang disebut
stilet.
}
Alat
mulut tipe ini dibedakan menjadi beberapa tipe alat mulut yang terdapat pada :
}
(l)
Trips,
}
(2)
Tonggeret,
}
(3)
Nyamuk,
}
(4)
Lalat Asilidae,
}
(5)
Lalat,
}
(6)
Pinjal,
}
(7)
Kutu Kepala, dan
}
(8) Kupu-kupu.
}
Palpus
maksila dan palpuslabium pendek.
}
Hipofaring
berupa cuping kecil dalam probosis.
}
Alat
mulut Trips ini dikenal dengan istilah meraut-mengisap atau memarut mengisap.
}
Makanan
biasanya berupa cairan, tetapi spora yang sangat kecil biasanya juga dapat tertelan (Gambar 16
}
(2)
Alat Mulut Tonggeret (Homoptera)
}
Tonggeret
memiliki labium yang memanjang, beruas empat dan berfungsi sebagai sarung
stilet.
}
Labium semacam ini dikenal dengan istilah
rostrum.
}
Stilet
ada empat buah, yaitu dua stilet mandibel dan & silet maksila
}
Labrum
pendek, menutup bagian depan pangkal rostrum.
}
Hipofaring
berupa cuping pendek pada pangkal rostrum.
}
Pada
saat stilet digunakan untuk menusuk jaringan, labium tidak ikut menusuk, tetapi
dibengkokkan.
}
Pada
bagian maksila terdapat alur, sehingga biIa kedua maksila bersaru akan
membentuk saluran makanan dan saluran ludah.
}
Palpus
tidak ada.
}
Alat
mulut tonggeret ini dikenal dengan istilah menusuk-mengisap (Gambar 17)
}
(3)
Alat Mulut Nyamuk
}
Alat
mulut tipe ini dimiliki oleh dua jenis diptera yang tergolong dalam famili
Cilicidae.(misalnya nyamuk).
}
Jenis
serangga ini memiliki enam stilet penusuk, yaitu: stilet labrum
Qabrum-hipofaring), dua stilet mandibel, dua stilet maksila dan stilet
hipofaring.
}
Labium
berfungsi sebagai sarung stilet (rostrum).
}
Palpus
maksila ada, tetapi palpus labium tidak ada.
}
Saluran
ludah terdapat di dalam hiporaring dan saluran makanan terdapat di antara
labrum yang beralur dan hipotaring (misalnya pada nyamuk) atau di antara labrum dan mandibel
(misalnya pada lalat
Ceratopogonidae dan Tananidae).
}
Labium
dibengkokkan pada saat stilet digunakan untuk menusuk jaringan.
}
Serangga
yang memiliki alat mulut tipe ini biasanya mengisap darah dan alat mulut
seperti ini dikenal dengan istilah menusuk-mengisap (Gambar l8).